TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Berau, Sumadi, menyoroti pentingnya pengelolaan sektor kesehatan yang tidak hanya berfokus pada peningkatan fasilitas medis, tetapi juga mencakup aspek pendukung seperti kebersihan, sanitasi, dan pengelolaan limbah medis. Sorotan ini disampaikannya sebagai bentuk keprihatinan terhadap potensi dampak negatif dari pengelolaan limbah yang tidak sesuai standar.
Dalam keterangannya, Sumadi menegaskan bahwa pengelolaan limbah medis di rumah sakit dan puskesmas harus dilakukan secara profesional dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Jika diabaikan, limbah medis berbahaya dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Pengelolaan limbah medis ini tidak boleh diabaikan. Kalau tidak ditangani dengan benar, bisa menimbulkan dampak lingkungan dan keluhan dari masyarakat sekitar,” ujarnya, Sabtu (29/6).
Ia meminta agar instansi terkait, khususnya Dinas Kesehatan dan pengelola fasilitas kesehatan, lebih serius memperhatikan aspek kebersihan dan sanitasi sebagai bagian integral dari mutu layanan kesehatan. Menurutnya, kebersihan lingkungan medis bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan kesehatan publik.
Sumadi juga menekankan pentingnya pengawasan rutin terhadap sistem pengelolaan limbah medis, termasuk memastikan bahwa prosedur pemisahan, penyimpanan, dan pemusnahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dilakukan dengan benar dan konsisten.
“Jangan sampai kita lengah dan justru menimbulkan persoalan baru di tengah masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa DPRD Berau siap mendukung penguatan sektor kesehatan, baik dari sisi anggaran maupun penyusunan regulasi pendukung, agar pengelolaan layanan medis di Berau semakin optimal dan berkelanjutan.
“Kalau kita ingin masyarakat merasa aman dan nyaman saat mengakses layanan kesehatan, maka aspek lingkungan dan sanitasi tidak boleh luput dari perhatian,” tandasnya.
Diharapkan dengan langkah-langkah tersebut, Kabupaten Berau dapat mewujudkan sistem layanan kesehatan yang bukan hanya berkualitas, tetapi juga ramah lingkungan dan berorientasi pada keselamatan masyarakat secara menyeluruh.
(Silfa/ADV)