TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Anggota DPRD Kabupaten Berau, Suriansyah, kembali menyoroti persoalan krusial yang termuat dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Berau, yakni tingginya angka pengangguran yang belum menunjukkan perbaikan signifikan dalam lima tahun terakhir.
Dalam rapat pembahasan LKPj tersebut, Suriansyah mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Berau mencapai puncaknya pada 2021, yaitu sebesar 5,82 persen.
Lonjakan tersebut disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19 yang menghantam sektor ekonomi secara menyeluruh dan mengakibatkan penurunan tajam dalam lapangan kerja.
“Memang sempat turun menjadi 4,95 persen di tahun 2022 dan 2023, namun di tahun 2024 ini kembali naik menjadi 5,15 persen. Ini mengindikasikan belum ada pemulihan yang konsisten,” ujarnya.
Bahkan, berdasarkan data terbaru, Kabupaten Berau kini menempati posisi keenam tertinggi dalam hal Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Timur. Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan TPT provinsi yang tercatat sebesar 5,14 persen pada tahun yang sama.
Suriansyah menyampaikan bahwa kondisi ini menunjukkan masih lemahnya strategi penyerapan tenaga kerja dan perlu adanya evaluasi mendalam terhadap program-program ekonomi dan ketenagakerjaan daerah.
Ia juga menambahkan bahwa rekomendasi terkait hal ini telah dirumuskan bersama oleh beberapa fraksi di DPRD Berau dan telah dikonsultasikan ke tim pakar di Samarinda untuk mendapatkan masukan yang lebih komprehensif.
“Itu kan rekomendasi kami, hasil temuan kami, kami rumuskan di beberapa fraksi dan kemudian kami bawa ke tim pakar di Samarinda,” jelasnya.
DPRD Berau mendesak agar pemerintah daerah dapat merancang kebijakan yang lebih proaktif dan tepat sasaran dalam menciptakan lapangan kerja baru, khususnya untuk sektor non-formal dan pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
(Silfa/ADV).
