Tingginya Kecelakaan di Poros Berau – Samarinda Picu Kekhawatiran, DPRD Minta Penanganan Cepat dan Terukur

oleh -134 views
oleh

TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Lonjakan kecelakaan di jalan poros Berau – Samarinda kembali menjadi perhatian serius masyarakat.

Ruas yang melintasi Kecamatan Kelay kini dinilai sebagai titik rawan utama akibat kondisi jalan yang semakin memburuk dan tidak mampu menampung volume kendaraan berat yang melintas setiap hari.

Jalur provinsi yang menghubungkan Kabupaten Berau dengan Kutai Timur ini tampak semakin memprihatinkan. Kerusakan yang terjadi bukan lagi bersifat sporadis, melainkan merata di beberapa kilometer jalur, sehingga menghambat arus lalu lintas dan menempatkan pengendara dalam kondisi rawan kecelakaan.

Permukaan jalan yang dipenuhi lubang, turunan bergelombang, hingga licinnya aspal saat hujan menjadi kombinasi berbahaya yang sering menjadi penyebab insiden. Banyak pengemudi mengaku harus melaju dengan kecepatan ekstra pelan demi menghindari kerusakan kendaraan atau kecelakaan fatal.

Sebelumnya, data kepolisian mencatat bahwa ruas Kelay merupakan salah satu jalur dengan tingkat kecelakaan tertinggi di pesisir Kalimantan Timur. Tren peningkatan insiden yang terus terjadi dari tahun ke tahun menunjukkan betapa daruratnya penanganan infrastruktur di jalur tersebut.

Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah kecelakaan kembali terjadi dan menjadi sorotan publik. Warga menilai bahwa lambannya penanganan perbaikan serta minimnya pengawasan terhadap tonase kendaraan berat telah memperburuk situasi dan memperbesar peluang terjadinya kecelakaan lanjutan.

Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemprov Kaltim harus segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki ruas jalan poros Kelay – Samarinda yang telah lama menjadi keluhan masyarakat dan pengguna jalan.

Menurut Dedy, perhatian pemerintah provinsi sudah semestinya diarahkan pada jalur strategis ini. Apalagi, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, sebelumnya telah melakukan kunjungan kerja dan berjanji menindaklanjuti persoalan infrastruktur jalan di wilayah Berau. Masyarakat kini menunggu realisasi janji tersebut.

“Kerusakan jalan ini bukan hanya menghambat mobilitas, tetapi juga menjadi penyebab hilangnya nyawa. Ini harus menjadi prioritas utama”, ujar Dedy.

Ia menambahkan, DPRD Berau akan terus mengawal setiap program perbaikan dari provinsi untuk memastikan penanganan dilakukan secara berkelanjutan.

Selain itu, Dedy juga menyoroti perlunya pengetatan pengawasan terhadap kendaraan angkutan berat yang melintasi jalur tersebut. Menurutnya, tanpa pengendalian tonase yang jelas, perbaikan jalan tetap akan cepat rusak dan membebani anggaran pemerintah setiap tahun.

Ia berharap perbaikan yang direncanakan tidak hanya bersifat tambal sulam, tetapi berupa rehabilitasi menyeluruh, mencakup perbaikan konstruksi, penguatan badan jalan, hingga mekanisme pengawasan lalu lintas yang lebih efektif. Dengan demikian, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan dapat benar-benar terjamin dalam jangka panjang.
(Silfa/ADV).

No More Posts Available.

No more pages to load.