Tanggapan PJ Gubernur terkait Inflasi dan Ketahanan Pangan di Kabupaten Berau

oleh -419 views
oleh

TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Pemerintah Kabupaten Berau menghadapi tantangan inflasi yang dipengaruhi oleh kondisi ketahanan pangan yang masih belum optimal, Kamis (13/2/2025).

Di sampaikan oleh PJ Gubernur, Akmal Malik bahwasannya Indeks ketahanan pangan di Berau tercatat cukup tinggi, mencapai angka 79,29, namun indikator ketersediaan pangan justru rendah.

Menurut PJ Gubernur, salah satu faktor penyebab tingginya inflasi di Kabupaten Berau adalah rendahnya ketersediaan pangan yang berdampak pada harga pangan yang terus melonjak.

“Ketersediaan pangan yang tidak mencukupi menyebabkan kita terpaksa mengimpor sayuran dari daerah lain, seperti Sulawesi, yang tentu saja mempengaruhi harga di pasar,” jelasnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, ia mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan produktivitas pertanian meski kondisi tanah yang ada di Berau masih belum maksimal. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penerapan konsep smart farming.

Smart farming atau pertanian pintar merupakan pendekatan pertanian yang mengintegrasikan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan hasil pertanian. Teknologi yang digunakan dalam smart farming antara lain kecerdasan buatan (AI), big data, machine learning, dan Internet of Things (IoT). Dengan memanfaatkan teknologi ini, diharapkan produktivitas pertanian di Berau dapat ditingkatkan, meskipun dengan keterbatasan lahan yang ada.

“Saya berharap, melalui penerapan teknologi smart farming, kita bisa memproduksi lebih banyak sayuran lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor. Hal ini tentu akan membantu menstabilkan harga pangan di pasar dan menurunkan tingkat inflasi”, ungkapnya.
(Silfa).

No More Posts Available.

No more pages to load.