TANJUNG REDEB, Suara Rakyat Berau – Anggota DPRD Berau, Sutami, menyoroti masalah ketersediaan pupuk bersubsidi di wilayah pesisir, termasuk Biatan, Talisayan, Batu Putih, dan Biduk-Biduk.
Dalam pertemuannya dengan masyarakat, ia mendengar keluhan tentang distribusi pupuk yang tidak sesuai dengan pesanan, mengakibatkan kekurangan pasokan bagi petani.
“Kami sering mendengar keluhan dari masyarakat mengenai ketersediaan pupuk bersubsidi. Misalnya, pesanan pupuk sebanyak 100 ton dari pabrik, tetapi yang sampai ke petani hanya 23 ton. Sisanya ke mana? Kemungkinan besar ada yang dialokasikan ke perkebunan swasta. Kami akan mengawal masalah ini agar pesanan pupuk sampai 100 persen ke petani,” ungkap Sutami.
Ia juga mencatat adanya perbedaan harga pupuk antara wilayah pesisir dan daerah lainnya. Menurutnya, hal ini mencurigakan dan bisa jadi merupakan indikasi adanya permainan di tingkat perusahaan yang harus diungkap secara transparan agar tidak merugikan petani.
“Kami mendengar adanya perbedaan harga pupuk di pesisir dan wilayah lain. Apakah ada permainan dari perusahaan, kami belum tahu, tetapi ke depan hal ini perlu diungkap. Masyarakat harus tahu penyebabnya, dan kami akan terus mengawal agar distribusi pupuk tidak dimonopoli oleh pihak tertentu,” tegasnya.
Selain itu, Sutami mengusulkan pentingnya pembukaan lebih banyak lahan perkebunan yang dikelola oleh perusahaan di wilayah pesisir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia yakin ada banyak solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ekonomi di daerah tersebut.
(Silfa/ADV).