TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Rudi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, menyoroti kondisi sektor pertanian di Indonesia yang masih sangat bergantung pada ketersediaan pupuk subsidi, Rabu (5/3/2025).
Rudi mengingatkan bahwa sebagai negara agraris, Indonesia perlu lebih serius dalam mengembangkan ketahanan pangan, dan salah satu aspek kunci adalah memastikan akses yang mudah bagi petani untuk mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan.
Menurutnya, ketergantungan terhadap pupuk subsidi yang terbatas dan sering kali tidak terdistribusi dengan merata menjadi kendala utama bagi petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka.
“Sebagai negara agraris, kita harus memastikan sektor pertanian bisa memenuhi kebutuhan pangan domestik, bukan hanya sekadar mencapainya, tapi juga menjamin kualitas serta keberlanjutannya”, ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa jika para petani kesulitan mendapatkan pupuk yang memadai, maka cita-cita untuk mencapai swasembada pangan akan sangat sulit terwujud.
“Jika petani kesulitan mendapatkan pupuk, apalagi yang sudah disubsidi oleh pemerintah, bagaimana mereka bisa meningkatkan hasil pertaniannya? Ini bisa menjadi penghalang besar bagi program swasembada pangan yang selama ini digaungkan”, tambahnya.
Lebih lanjut, Rudi menegaskan bahwa sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional, khususnya di Kabupaten Berau yang sebagian besar masyarakatnya bergantung pada sektor ini.
“Sektor pertanian ini adalah sektor yang vital, jika gagal memenuhi kebutuhan pokok petani, maka dampaknya akan langsung terasa pada masyarakat yang bergantung pada pasokan pangan lokal”, ucapnya.
Rudi juga menyarankan agar pemerintah daerah maupun pusat segera mengkaji ulang sistem distribusi pupuk subsidi agar lebih tepat sasaran.
Ia menyebutkan, selama ini seringkali ada kelangkaan pupuk di beberapa daerah, bahkan petani terpaksa membeli pupuk dengan harga yang jauh lebih tinggi di pasar bebas. Hal ini, menurutnya, sangat merugikan petani, yang sebagian besar berada dalam kondisi ekonomi yang terbatas.
Di akhir pernyataannya, Rudi berharap agar semua pihak terkait segera berkolaborasi untuk mencari solusi jangka panjang atas masalah ini.
Ia menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, penyuluh pertanian, dan badan usaha terkait untuk memastikan distribusi pupuk berjalan dengan baik dan tidak ada yang merugikan para petani.
“Kita perlu memastikan ketersediaan pupuk yang cukup dan distribusinya tepat waktu. Pemerintah juga harus memperketat pengawasan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk merugikan petani”, pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Berau bisa berkembang lebih baik, menciptakan ketahanan pangan, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
(Silfa/ADV).