Rudy Mas’ud dan Seno Aji Pilih Hormati Habaib, Tak Tanggapi Pernyataan Kontroversial Isran Noor

oleh -570 views
oleh

SAMARINDA, Suara Rakyat Berau – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud dan Seno Aji, memilih untuk tidak menanggapi pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Isran Noor mengenai “habaib-habaib palsu” saat acara di Aula KPU Kaltim.

Pernyataan tersebut memicu reaksi publik yang cukup besar, mengingat konteksnya yang menyangkut penghormatan terhadap ulama dan habaib.

Rudy Mas’ud menegaskan bahwa mereka dan tim pendukungnya sangat menghormati serta memuliakan para habaib dan ulama di Bumi Kalimantan. Ia menekankan bahwa kehadiran habaib dan guru agama dalam kegiatan mereka merupakan wujud cinta dan penghargaan yang mendalam.

“Doa-doa dari para habaib dan ulama sangat kami harapkan. Insya Allah, doa mereka tak ada hijab, tanpa sekat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rudy menegaskan bahwa tidak dalam kapasitasnya untuk menjawab pernyataan Isran Noor. Meskipun pernyataan tersebut ditujukan kepada habaib yang mendukung pasangan Rudy-Seno, Rudy memilih untuk fokus pada hal positif dan menghargai para ulama yang terlibat.

“Mereka adalah orang-orang yang mulia, alim, dan bijaksana. Bagi kami, mendapatkan doa dari mereka sangatlah penting,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penghormatan kepada para habaib yang diyakini sebagai keturunan langsung dari Rasulullah.

“Kita lagi banyak-banyaknya melaksanakan kegiatan maulid. Itu membuktikan rasa cinta dan rasa takzim kita terhadap mereka,” katanya.

Seno Aji, di sisi lain, menyatakan rasa kecewa dan kesedihan atas pernyataan Isran Noor.

“Jika ditanya apakah kami sedih, tentu saja kami sangat sedih dan kecewa mendengar pernyataan seperti itu,” tuturnya.

Ia menekankan bahwa meskipun mungkin dimaksudkan sebagai candaan, hal tersebut tidak pantas, terutama karena berkaitan dengan etika keagamaan.

Pernyataan Isran Noor sebelumnya menimbulkan polemik ketika ia memberikan salam kepada peserta acara penetapan nomor urut pasangan calon.

“Hey, adinda Rudy Mas’ud dan Seno Aji, para habaib, yang asli dan palsu. Kalau yang di sini palsu semua. Nah, yang asli ini orangnya (menunjuk dirinya sendiri), hantu babinian,” ungkap Isran dengan nada bercanda.

Kontroversi ini menunjukkan betapa sensitifnya isu agama di kalangan masyarakat, terutama di Kalimantan Timur, yang memiliki populasi Muslim yang besar. Respons Rudy dan Seno menunjukkan sikap yang lebih memilih untuk mengedepankan rasa hormat dan penghargaan terhadap ulama, meskipun dalam situasi yang penuh ketegangan.

Situasi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, terutama saat membahas isu yang berkaitan dengan kepercayaan dan agama.

Ke depannya, diharapkan dialog yang lebih konstruktif dapat terjalin antara para calon dan pendukung mereka, demi menciptakan suasana politik yang lebih kondusif dan saling menghargai.
(Silfa).

No More Posts Available.

No more pages to load.