TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong menyoroti temuan Tim Satgas Pangan Polda Kaltim bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD).
Dalam sidak itu, petugas menemukan sejumlah pedagang masih menjual beras dengan harga melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Rudi menilai hasil sidak tersebut menjadi bukti nyata bahwa sistem distribusi beras di Berau belum berjalan efisien. Menurutnya, rantai pasok yang berlapis-lapis membuat harga beras membengkak sebelum sampai ke tangan masyarakat.
“Kenaikan harga di tingkat pedagang ini bukan sekadar faktor pasar, tetapi ada persoalan dalam tata niaga. Jika rantai pasok terlalu panjang, maka harga otomatis naik dan masyarakat menjadi korban”, ujarnya.
Politisi dari Komisi II yang membidangi ekonomi dan perdagangan itu menyambut baik langkah pengawasan dari Satgas Pangan dan Bapanas. Namun, ia menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak boleh berhenti pada sidak semata, melainkan harus ditindaklanjuti dengan langkah perbaikan yang konkret.
Ia mendorong Pemerintah Kabupaten Berau untuk melakukan audit menyeluruh terhadap jalur distribusi beras mulai dari tingkat produsen, distributor, hingga pedagang pengecer. Dengan begitu, titik-titik penyebab kenaikan harga bisa diketahui dan segera dibenahi.
“Audit ini penting agar kita tahu di mana hambatannya. Apakah di produsen, di gudang distributor, atau justru di pengecer. Tanpa data itu, kita hanya menebak-nebak”, tegasnya.
Rudi juga meminta agar pengawasan harga kebutuhan pokok tidak dilakukan secara insidental menjelang hari besar keagamaan saja. Ia menilai pengawasan yang bersifat reaktif justru tidak menyelesaikan akar masalah.
“Pemerintah harus membangun sistem pengawasan yang berkelanjutan dan berbasis data. Kalau tidak, persoalan seperti ini akan terus berulang dari tahun ke tahun”, tandasnya.
Dengan langkah evaluasi yang menyeluruh, Rudi berharap stabilitas harga beras di Berau dapat segera tercapai sehingga masyarakat tidak terus terbebani oleh harga yang tinggi.
(Silfa/ADV).






