TANJUNG REDEB, Suara Rakyat Berau – Dinas Perkebunan Kabupaten Berau menegaskan komitmennya untuk menjadikan kakao dan kelapa dalam sebagai komoditas unggulan pada tahun ini.
Sekretaris Dinas Perkebunan Berau, Mansur Tanca, mengungkapkan bahwa kakao telah diprioritaskan dengan target bantuan bibit mencapai 14.840 batang pohon, sementara kelapa dalam mendapatkan alokasi 2.000 batang pohon.
“Kami masih fokus pada kakao karena komoditas ini memiliki kualitas unggulan dibandingkan dengan komoditas lainnya,” ujar Mansur.
Selain kakao, komoditas kelapa sawit, lada, dan kelapa juga menjadi fokus pengembangan. Namun, kakao dan kelapa dalam menjadi prioritas utama yang mendapatkan perhatian khusus dari pihak Dinas Perkebunan.
Mansur menambahkan bahwa untuk tahun ini, Dinas Perkebunan telah menginisiasi berbagai program bantuan, termasuk distribusi bibit dan pendukungnya seperti pupuk.
“Ini termasuk program bantuan bibit kakao dan prasarana pendukungnya, termasuk pupuk,” tambahnya.
Dalam upayanya mengembangkan sektor kakao, Mansur juga menyebutkan bahwa terdapat peningkatan minat petani setelah harga kakao yang semakin baik.
Pada masa sebelumnya, luas lahan kakao sempat mengalami penurunan akibat beralihnya petani ke komoditas lain seperti kelapa sawit. Namun, dengan adanya dorongan ini, semakin banyak petani yang kembali mengembangkan kakao.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pemberian 70 unit kotak fermentasi yang diperuntukkan bagi tiga kampung di dua kecamatan, guna meningkatkan mutu kakao asli.
“Kakao dari Berau termasuk yang terbaik di Indonesia, dengan pengakuan dari Kementerian Hukum,” jelasnya.
Untuk mendukung sumber daya petani, Dinas Perkebunan juga telah menyelenggarakan berbagai pelatihan, mencakup aspek budidaya, kelembagaan, dan pengendalian hama penyakit.
Fokus utama pelatihan ini adalah di kampung-kampung yang menjadi sentra kakao, seperti Suaran, Gunung Tabur, Nyapa, Long Lanuk, Tumbit Melayu, dan Dayak.
“Kami fokus pada daerah yang tidak terjangkau oleh perkebunan sawit,” tambahnya.
Di samping kakao dan kelapa dalam, sektor kelapa sawit juga mengalami perkembangan signifikan di Berau.
“Sawit mengalami perkembangan luar biasa di sini, dengan kehadiran 36 perusahaan sawit baik skala besar maupun rakyat,” paparnya.
Dengan adanya berbagai program dan dukungan ini, Mansur berharap dapat terus meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga kualitas dan kuantitas komoditas unggulan Kabupaten Berau.
(Silfa).