TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Berau mengalami kenaikan pada tahun 2024, hal ini terungkap dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Berau Tahun Anggaran 2024 yang disampaikan pada rapat paripurna DPRD beberapa waktu lalu.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, melaporkan bahwa tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2023 berada di angka 4,95 persen. Namun pada tahun 2024, angka tersebut meningkat menjadi 5,15 persen.
“Meski mengalami peningkatan, tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Berau masih menempati posisi lima terendah di Provinsi Kalimantan Timur”, ungkap Sri Juniarsih.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua I DPRD Berau, Subroto, meminta pemerintah daerah agar lebih serius mengantisipasi lonjakan angka pengangguran. Ia menekankan pentingnya penerapan aturan pembagian tenaga kerja lokal dan luar daerah sesuai Peraturan Gubernur.
“Saya kira kita harus konsisten pada Pergub soal 80 persen untuk tenaga kerja lokal dan 20 persen untuk tenaga kerja luar. Ini harus ditegakkan”, ujarnya.
Subroto juga mendesak Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau untuk melakukan pengawasan lebih ketat terhadap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut. Ia meminta agar perusahaan patuh dalam memberikan hak tenaga kerja lokal (TKL) sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kalau proporsi itu bisa dijalankan, saya yakin angka pengangguran bisa ditekan”, tambahnya.
Lebih lanjut, Subroto menuturkan bahwa jika kuota tenaga kerja asing (TKA) sebesar 20 persen sudah terpenuhi, maka solusi lain yang perlu diambil adalah dengan membuka lapangan kerja baru.
Sebaliknya, jika belum mencapai kuota tersebut, maka Disnakertrans harus mendorong perusahaan untuk lebih banyak melibatkan tenaga kerja lokal.
“Masuknya tenaga kerja lokal ke dunia industri adalah solusi strategis dalam mengatasi pengangguran yang kian meningkat di Bumi Batiwakkal”, pungkasnya.
(Silfa/ADV).
