TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Maraknya kasus pelecehan seksual di Kabupaten Berau menjadi perhatian serius Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB).
Kepala DP3KB Berau, Rabiatul Islamiah, menegaskan pentingnya meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sebagai langkah preventif.
Ia mengatakan bahwasanya, pencegahan pelecehan membutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat. Ia mengimbau agar setiap orang yang melihat atau mengalami pelecehan tidak ragu untuk segera melapor kepada pihak berwenang.
“Semua pihak harus bersinergi dalam menangani masalah ini. Jika melihat atau mengalami sendiri, maka wajib untuk melaporkan kejadian tersebut,” tegasnya.
Data DP3KB mencatat sejumlah laporan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak selama semester pertama tahun 2025. Melihat tren tersebut, Rabiatul menilai perlunya penanganan lintas sektor dengan melibatkan tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, dan aparat penegak hukum.
Lebih lanjut, ia menekankan peran penting keluarga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, terutama bagi anak dan perempuan. Menurutnya, kesadaran akan pentingnya menghargai tubuh sendiri dan orang lain harus dibangun sejak dini sebagai bentuk pencegahan jangka panjang.
“Kami akan memperkuat program edukasi di sekolah-sekolah dan memperluas layanan pengaduan yang mudah diakses oleh masyarakat,” tambahnya.
DP3KB Berau juga tengah merancang strategi terpadu untuk meningkatkan kesadaran publik melalui kampanye-kampanye edukatif, pelatihan, serta kerja sama dengan instansi terkait demi menciptakan Berau yang lebih aman dan ramah bagi semua kelangan.
(Silfa).