Info Sawit,CARA PEMUPUKAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN PADA TANAMAN SAWIT

oleh -313 views
oleh
Foto istimewa

Pemupukan sawit baru tanam adalah proses penting yang harus dilakukan oleh petani untuk menjamin hasil panen yang maksimal.

Pemupukan ini juga merupakan salah satu komponen penting yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta meningkatkan hasil produksi minyak.

Jenis pupuk sawit yang biasa dipakai merupakan pupuk tunggal ataupun pupuk majemuk, terutama yang mempunyai kandungan unsur N, P, dan K, Mg, serta B.

Unsur B ialah salah satu unsur yang cukup penting, terutama pada tanaman muda, sebab tanaman yang kekurangan unsur B bisa mengakibatkan kematian tanaman muda.

Sebagian jenis pupuk yang bisa dipakai antara lain pupuk Urea, TSP, KCL, Kieserite, serta Borax.Takaran pemupukan buat masing masing tergantung tempat saling berbeda, tergantung dari tingkatan kesuburan tanahnya.

Misalnya pada tanah hutan yang baru dibuka, takaran pupuk berbeda dengan wilayah tepi laut yang kesuburan tanahnya relatif rendah. Tidak hanya tergantung pada tempatnya, pemupukan kelapa sawit juga tergantung pada umur tanaman.

Dosis pemupukan pada tanaman yang belum menghasilkan buah berbeda dengan tanaman yang telah menghasilkan. Supaya didapat takaran pemupukan yang pas, perlu diadakan analisis daun dan tanah, dan observasi pertumbuhan tanaman kelapa sawit.

Setelah mengetahui dan memeriksa gejala-gejala defisiensi hara pada budidaya sawit, langkah selanjutnya adalah memastikan cara pemupukan yang diaplikasikan sudah efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan pemupukan.

Untuk bisa mendapatkan produktivitas dan kualitas produksi sawit yang tinggi, perlu mengikuti 5 Tepat dalam pemupukan, yakni:Tepat jenis, sesuaikan formulasi pupuk dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Tepat dosis, aplikasikan pupuk pada tanaman sawit sahabat sesuai dengan anjuran agronomis/PPL setempat.Tepat waktu, sesuaikan pemberian pupuk dengan kebutuhan hara di tiap fase pertumbuhannya, mulai dari pembibitan (nursery), sawit belum menghasilkan (TBM), sawit sudah menghasilkan (TM).Tepat cara, ikuti petunjuk aplikasi yang tertera pada kemasan (dibenamkan/disebar) agar hara terserap dengan lebih maksimal.Tepat sasaran, pelajari lingkungan di sekitar tanaman budidaya dan konsultasikan dengan agronomis untuk hasil yang maksimal.

Berikut ini adalah rekomendasi pemupukan pada tanaman kelapa sawit :Pembibitan (1-12 Bulan)Gunakan NPK 15-15-6-4 yang mengandung N & P lebih tinggi untuk mendukung pertumbuhan awal bibit, pembentukan akar & batang.

Anjuran: Dosis 30gr/pohon untuk bibit 1-3bulan, dan 75gr/pohon untuk bibit 4-12 bulan. Berikan tiap 3 bulan dengan cara dibenamkan 3-5cm pada tanah.

Tanaman Belum Menghasilkan (1-3 Tahun)Gunakan NPK 12-12-17-2+TE dengan NPK berimbang untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif.Anjuran: Dosis 2-2,5kg/pohon, bagi menjadi 2-3 kali pemupukan dalam 1 tahun dengan cara dibenamkan dalam tanah 10-15cm atau disebarkan di sekeliling tanaman dengan radius 2/3 dari tajuk.

Tanaman Menghasilkan (4 – >20 Tahun)Gunakan NPK 13-6-27-4+0,65B atau NPK 13-8-27-4+0,5B tergantung karakter tanah, dengan hara K yang dominan untuk meningkatkan produksi buah.Anjuran: Dosis 2-2,5kg/pohon untuk tanaman 4-8 tahun, 3-4kg/pohon untuk 9-13 tahun, 2-3,5kg/pohon untuk 14-20 tahun dan 2-3kg/pohon untuk tanaman menghasilkan di atas 20 tahun.

Bagi menjadi 2 kali pemupukan dalam 1 tahun dengan cara dibenamkan dalam tanah 10-15cm atau disebarkan di sekeliling tanaman dengan radius 2/3 dari tajuk.Pemberian pupuk dilakukan 2 kali setahun, yaitu pemupukan pada awal musim hujan (september- oktober), sedangkan pemupukan kedua pada akhir musim hujan (Maret – April).

Pemupukan dilakukan dengan metode menyebarkan pupuk dengan cara menyeluruh dalam piringan. Daerah tebaran pupuk pada TBM mulai pada jarak 20 centimeter dari pokok hingga batas piringan. Sementara itu pada TM, jarak pemupukan semakin jauh dari pokok pohon.

Disamping itu, terdapat cara pemupukan lain yaitu dengan membuat parit disekeliling tanaman, kemudian pupuk sawit tersebut disebarkan dalam parit setelah itu ditimbun tanah. Jarak parit ke tanaman pokok semakin jauh cocok dengan umur tanaman.

Sumber:Disusun Oleh : SRI HARTATI PENYULUH PERTAMATanggal Artikel Diupload : Minggu, 04 Des 2022Tanggal Cetak : Senin, 05 Jun 2023Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PertanianJl. Harsono RM No.3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Telp/Fax. 021-7804386

No More Posts Available.

No more pages to load.