TANJUNG REDEB, Suara Rakyat Berau – Frans Lewi, anggota DPRD Kabupaten Berau yang juga seorang petani aktif di wilayah pesisir selatan, mengungkapkan keluhan mengenai pendistribusian bibit dan pupuk yang belum optimal bagi petani di daerah tersebut.
Menurutnya, bantuan dari pemerintah masih sangat minim, khususnya dalam hal distribusi pupuk bersubsidi dan bibit unggul.
Frans menuturkan, selama delapan tahun tinggal di wilayah itu, ia dan banyak petani lainnya belum pernah menerima bibit gratis dari pemerintah. Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, hanya petani yang tergabung dalam kelompok tani yang memiliki akses tersebut.
“Saya sendiri sudah bertani di sana selama delapan tahun, namun belum pernah mendapatkan pupuk bersubsidi atau bibit unggul dari pemerintah. Itu hanya bisa didapatkan oleh petani yang tergabung dalam kelompok tani,” ungkapnya.
Ia berharap calon Bupati yang terpilih dalam pemilihan mendatang dapat mengusulkan program yang lebih inklusif, dengan memberikan bibit unggul dan pupuk bersubsidi secara merata kepada semua petani.
Menurutnya, hal ini sangat penting untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani di Kabupaten Berau.
Frans juga mengangkat isu di Desa Tembudan, yang memiliki sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) namun hanya terdapat empat kelompok tani terdaftar, masing-masing dengan maksimal 30 KK. Hal ini membuat distribusi bantuan dari pemerintah menjadi tidak merata, dan banyak petani tidak terakomodasi.
“Di Tembudan, dari 800 KK, hanya ada empat kelompok tani. Kami perlu mendorong masyarakat untuk membentuk lebih banyak kelompok tani agar distribusi pupuk dan bibit bisa lebih merata,” katanya.
Menurutnya, kurangnya dorongan dan fasilitasi dari pemerintah menjadi salah satu alasan mengapa pembentukan kelompok tani berjalan lambat. Frans berkomitmen untuk mendorong pembentukan kelompok tani yang lebih banyak sebagai bagian dari tugasnya di dewan.
“Tidak ada yang memfasilitasi atau mendorong masyarakat untuk membentuk kelompok tani, sehingga mereka kesulitan melakukannya sendiri,” jelasnya.
Ia juga menyoroti potensi sektor pertanian sawit, yang dinilai sangat menjanjikan di Kabupaten Berau. Frans mendorong petani untuk memanfaatkan lahan kosong dan berharap pemimpin daerah selanjutnya memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung sektor pertanian.
“Saya juga menghimbau kepada petani yang masih memiliki lahan kosong untuk segera menggarapnya, dan kepada pemimpin kepala daerah selanjutnya supaya distribusi bibit dan pupuk bisa lebih mudah didapatkan,” tutupnya.
(Silfa/ADV).