TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Rencana pembangunan sirkuit road race yang masuk dalam visi kepala daerah dan telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Berau.
Anggota DPRD Berau, Abdul Waris, menegaskan bahwa proyek berskala besar seperti sirkuit balap tersebut harus diawali dengan pelaksanaan studi kelayakan yang menyeluruh. Ia meminta Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk tidak tergesa-gesa dan memprioritaskan kajian teknis dan non-teknis secara mendalam.
“Proyek ini membutuhkan anggaran besar, sehingga kita harus tahu dulu seberapa layak dan aman lokasi yang direncanakan,” ujar Waris.
Ia mengingatkan agar pengalaman masa lalu dalam pembangunan infrastruktur besar, seperti stadion dan rumah sakit yang sempat menemui kendala, dijadikan pelajaran. Menurutnya, studi kelayakan yang dilakukan oleh pihak independen sangat penting untuk menjamin objektivitas dan akurasi penilaian terhadap manfaat dan risiko proyek.
Waris juga mengingatkan bahwa meskipun ada inisiatif warga yang bersedia menghibahkan lahan, aspek kelayakan teknis tidak boleh diabaikan begitu saja.
“Lahan hibah memang mempermudah dari sisi administrasi, tapi tetap harus dipastikan apakah lokasi itu sesuai standar teknis atau tidak,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mendorong Pemerintah Kabupaten Berau agar tidak hanya terfokus pada satu lokasi semata. Penyediaan alternatif lokasi dinilai penting untuk membandingkan potensi dan tantangan di masing-masing tempat secara komprehensif.
“Alternatif lokasi perlu disiapkan agar ada pembanding, dan kita bisa memilih yang paling optimal,” pungkas Waris.
Dengan dorongan tersebut, DPRD berharap rencana pembangunan sirkuit road race dapat terealisasi dengan tepat sasaran, efisien, dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta dunia olahraga di Kabupaten Berau.
(Silfa/ADV).