TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Program Magang Nasional 2025 yang digagas oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia disambut antusias oleh berbagai kalangan, termasuk dari daerah, Selasa (4/11/2025).
Program yang menargetkan sedikitnya 20 ribu lulusan baru ini dinilai sebagai langkah strategis pemerintah pusat dalam mempercepat penyerapan tenaga kerja muda sekaligus menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri yang selama ini menjadi tantangan klasik ketenagakerjaan nasional.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Berau, Elita Herlina, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kebijakan tersebut. Menurutnya, inisiatif itu merupakan momentum penting bagi generasi muda untuk memperoleh pengalaman kerja nyata, memperkuat kompetensi, serta menyiapkan diri sebelum memasuki dunia industri sesungguhnya.
Ia menilai, program magang berskala nasional ini bisa menjadi wadah efektif bagi daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Namun, Elita menegaskan bahwa keberhasilan program tidak semata-mata bergantung pada pemerintah pusat. Ia menilai, daerah juga harus proaktif menjemput peluang tersebut agar para lulusan lokal mendapat porsi yang signifikan.
“Ini program yang sangat baik untuk menekan angka pengangguran, tapi jangan sampai Berau hanya jadi penonton”, tegasnya.
Lebih lanjut, Elita menyebutkan bahwa Kabupaten Berau memiliki sejumlah sektor unggulan yang berpotensi besar menyerap peserta magang, seperti pertambangan, perkebunan, pariwisata, dan perikanan. Menurutnya, sektor-sektor tersebut tidak hanya membuka ruang bagi pekerjaan teknis, tetapi juga bidang administrasi, manajerial, dan pengembangan kompetensi lainnya.
“Potensi industri kita besar, dan seharusnya mampu menyerap banyak peserta magang”, ujarnya.
Ia juga mendorong agar pemerintah daerah bersama dunia usaha duduk bersama menyusun peta kebutuhan tenaga kerja yang jelas dan terukur.
Dengan begitu, pelaksanaan program magang dapat lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat langsung bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Elita mengingatkan, tanpa koordinasi yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, peluang besar ini bisa terlewat begitu saja.
Selain itu, Elita meminta agar dinas terkait di lingkungan Pemkab Berau aktif menjalin komunikasi dengan perusahaan-perusahaan di wilayah tersebut, baik skala besar maupun menengah. Hal ini penting untuk memastikan sistem penerimaan peserta magang berjalan transparan, objektif, dan berbasis kompetensi.
“Kita tidak ingin ada kesan pilih kasih. Semua anak muda Berau berhak mendapat kesempatan yang sama”, imbuhnya.
Menutup pernyataannya, Elita berharap agar program ini tidak berhenti sebatas kegiatan magang semata, tetapi menjadi jalan pembuka bagi rekrutmen tenaga kerja baru yang berkompeten.
“Target akhirnya bukan sekadar magang. Kita ingin anak-anak Berau punya daya saing tinggi dan mampu bersaing di dunia kerja, baik di tingkat lokal maupun nasional”, pungkasnya.
(Silfa/ADV).








