Bupati Berau Soroti Pelayanan Kesehatan, Minta Dokter Spesialis Fokus dan Standby di RSUD Abdul Rivai

oleh -725 views
oleh

TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Berau, terutama di RSUD Abdul Rivai, Jum’at (3/10/2025).

Bupati menekankan bahwa dokter, khususnya dokter spesialis, harus benar-benar menjalankan sumpah profesinya dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, bukan semata mencari keuntungan atau membagi waktu dengan banyak tempat praktik.

“Saya tidak ingin dokter spesialis di RSUD Abdul Rivai hanya jadi simbol. Mereka harus standby tujuh hari di rumah sakit, bukan diwakilkan asisten atau memilih praktik di sembilan tempat lain”, tegas Sri Juniarsih.

Jika tidak bisa komitmen, menurutnya, lebih baik mundur secara sukarela agar digantikan oleh tenaga medis yang benar-benar siap mengabdi. Ia mengingatkan, rumah sakit merupakan tempat masyarakat berharap sembuh, bukan tempat bisnis atau birokrasi rumit.

IGD Harus Profesional dan Higienis
Dalam pidatonya, Bupati juga menyoroti kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang menurutnya harus memiliki standar kebersihan dan penanganan yang cepat, sebagaimana makna kata darurat.

Ia mengingatkan agar alas tidur pasien diganti setiap kali pasien berganti, mengingat kondisi pasien gawat darurat sering kali datang dalam keadaan tidak bersih atau penuh cairan tubuh.

“Kami sebagai pasien tidak nyaman kalau memakai alas yang sama dengan pasien sebelumnya. IGD harus bersih, cepat, profesional. Itu yang saya harapkan”, ungkapnya.

Sri Juniarsih juga meminta agar layanan kesehatan tidak tertunda gara-gara masalah administrasi, termasuk BPJS. Ia menekankan bahwa dana BPJS yang digelontorkan oleh pemerintah daerah mencapai Rp37,4 miliar, dan itu murni untuk kepentingan pelayanan masyarakat, bukan untuk menambah keuntungan lembaga tertentu.

“Jangan sampai pasien meninggal karena menunggu urusan administrasi. Komunikasikan dengan pihak BPJS agar ada perwakilan di setiap rumah sakit dan Puskesmas”, katanya.

Selain itu, ia meminta agar pihak rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya aktif melakukan edukasi kepada masyarakat tentang alur penggunaan BPJS agar tidak salah prosedur hingga akhirnya ditolak atau harus membayar secara mandiri.
(Silfa/ADV).

No More Posts Available.

No more pages to load.