Bupati Berau Dorong Transformasi Ekonomi Berbasis Pariwisata dan UMKM

oleh -1,407 views
oleh

TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Bupati Berau, Sri Juniarsih, menegaskan komitmennya untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui transformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam tak terbarukan menuju sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Rabu (27/8/2025).

Dalam arahannya kepada camat, kepala kampung, lurah, serta pelaku UMKM, ia menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas untuk menggali potensi lokal yang ada di masing-masing wilayah.

“Kita harus mulai beralih. Sumber daya alam seperti batu bara atau gas suatu saat akan habis. Tapi potensi wisata dan UMKM itu bisa terus berkembang kalau kita kelola dengan serius”, ujar Sri Juniarsih.

Ia juga menambahkan bahwa setiap kampung dan kelurahan wajib menemukan potensi unik yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi baru.

Untuk menunjang program ini, Pemkab Berau siap menggandeng Koperasi Merah Putih sebagai wadah pengembangan usaha masyarakat berbasis dana pinjaman lunak dari bank-bank nasional seperti BRI, Mandiri, dan BTN. Pinjaman ini, berkisar antara Rp3 miliar hingga Rp5 miliar per koperasi, tidak akan masuk ke kantong pribadi, melainkan digunakan khusus untuk pengembangan usaha masyarakat.

Sri Juniarsih mengingatkan, dana pinjaman tersebut akan dijamin oleh Dana Desa. Artinya, jika koperasi gagal mengelola dana, maka Dana Desa yang akan dipotong sebagai penggantinya.

“Saya tidak mau hal itu terjadi. Makanya semua pihak harus serius dan bertanggung jawab penuh”, tegasnya.

Menurut Bupati, potensi lokal seperti Ebi (udang kering), terasi, cokelat, dan kerajinan kayu dari Pulau Maratua adalah contoh nyata kekayaan daerah yang bisa menjadi unggulan nasional bahkan internasional. Ia menyebut produk-produk tersebut layak dipromosikan di ajang pameran tingkat nasional hingga internasional.

“Kualitas terasi dan cokelat kita ini luar biasa. Saya sudah coba cari di Jakarta, tidak ada yang sebagus dari Berau”, ungkapnya.

Langkah selanjutnya adalah pelatihan dan pendampingan kepada kepala kampung dan lurah agar memahami proses pengelolaan koperasi dan potensi ekonomi daerah mereka. Seluruh materi teknis akan dikirim langsung ke perangkat desa dan kecamatan untuk dipelajari lebih lanjut.

“Kita ini punya semua. Tinggal bagaimana cara kita kemas, branding, dan pasarkan. Jangan sampai turis datang ke Berau hanya diving dan tidur di hotel. Kita harus sediakan oleh-oleh khas Berau yang layak dijual bahkan diekspor”, tutup Bupati.
(Silfa).

No More Posts Available.

No more pages to load.