TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Program Bantuan Istimewa kembali digulirkan oleh pemerintah pada periode Oktober – November 2025, menjangkau ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 13 kecamatan di Kabupaten Berau.
Dalam penyaluran kali ini, Bulog sebagai pelaksana memberikan kabar baik dengan memperluas jenis dan kuantitas bantuan yang diberikan.
Bantuan yang sebelumnya hanya berupa beras kini ditambah dengan 4 liter minyak goreng untuk setiap KPM, mencakup periode dua bulan penyaluran.
Tambahan paket pangan ini disambut antusias oleh masyarakat. Seorang KPM di Tanjung Redeb menyatakan rasa syukurnya karena bantuan yang diterima terasa jauh lebih besar dari sebelumnya.
“Alhamdulillah, kali ini lebih banyak dapatnya, dua kali lipat”, ucapnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, menilai peningkatan volume dan jenis bantuan ini harus dibarengi dengan pengawasan yang sangat ketat. Mengingat lebih dari lima ribu keluarga akan menerima bantuan ini, proses pendistribusian di lapangan harus dikawal agar berjalan transparan dan bebas dari penyimpangan.
“Semua harus diawasi untuk menghindari penimbunan dan korupsi saat pendistribusian”, tegas Sumadi.
Menurutnya, pengawasan ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan bantuan yang bersumber dari anggaran negara tersebut benar-benar tepat sasaran. Ia menekankan bahwa bantuan harus sampai kepada masyarakat yang secara ekonomi paling membutuhkan, tanpa adanya penyimpangan teknis maupun non-teknis.
“Ini bagian dari upaya pencegahan agar seluruh proses berjalan sesuai prosedur, adil, dan benar-benar memberi manfaat”, ujarnya.
Dengan paket bantuan yang kini lebih lengkap, pemerintah berharap dapat meringankan beban kebutuhan pangan masyarakat di tengah tekanan ekonomi yang masih dirasakan oleh sejumlah keluarga di Berau.
(Silfa/ADV)
