TANJUNG REDEB, Suara Rakyat Berau – Kepala Kantor Badan Layanan Umum Unit Penyelenggara Bandar Udara (BLU UPBU) Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin memberikan gambaran mendalam tentang kondisi operasional serta visi Bandara Kalimarau.
Secara terperinci, ia menjelaskan tantangan utama yang dihadapi oleh Bandara Kalimarau, khususnya terkait dengan harga tiket yang tinggi.
“Salah satu faktor utama yang mempengaruhi mahalnya harga tiket di Bandara Kalimarau adalah frekuensi penerbangan yang terbatas dan keterbatasan rute,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Ferdinan menyoroti beberapa langkah strategis yang sedang diambil oleh pihaknya. Pertama, Bandara Kalimarau saat ini sedang aktif menjalin kerjasama dengan berbagai maskapai penerbangan untuk meningkatkan frekuensi penerbangan serta membuka rute baru.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan volume penumpang dan secara bertahap menurunkan harga tiket. Selain itu, Ferdinan juga menekankan pentingnya peningkatan efisiensi operasional bandara.
“Kami sedang fokus pada peningkatan efisiensi dalam semua aspek, mulai dari pengaturan lalu lintas udara hingga pengelolaan keberangkatan dan kedatangan,” tambahnya.
Dalam upaya untuk mendukung penurunan harga tiket, pihaknya juga aktif dalam promosi pariwisata bersama pemerintah daerah dan sektor pariwisata lokal.
“Dengan meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Kalimarau, kami berharap dapat menciptakan permintaan yang lebih besar akan penerbangan, sehingga harga tiket dapat menjadi lebih kompetitif,” katanya.
Ferdinan juga menyebut pentingnya mendengarkan masukan dari penumpang melalui survei dan dialog langsung.
“Feedback dari penumpang sangat berharga bagi kami dalam mengidentifikasi rute-rute baru yang paling potensial dan memenuhi kebutuhan pasar,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan rencana investasi dalam pengembangan infrastruktur bandara.
“Kami sedang merencanakan perluasan terminal penumpang serta peningkatan fasilitas kargo untuk mendukung pertumbuhan operasional yang lebih efisien dan nyaman bagi semua pengguna bandara,” paparnya.
Dengan semua upaya ini, ia yakin bahwa Bandara Kalimarau dapat menjadi pusat penerbangan yang lebih dinamis dan berdaya saing tinggi di wilayah ini, memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan ekonomi dan pariwisata Berau.
(Silfa).
