Air Bersih jadi Kendala di Tabalar Ulu

oleh -988 views
oleh

TANJUNG REDEB, SuaraRakyatBerau – Meskipun telah ada pembangunan Unit Intake sarana air bwrsih di Kamping Tabalar Ulu, Kecamatan Biatan, sejak 2018 lalu. Namun masyarakat hingga 5 tahun ini, belum tersentuh air bersih.


Menurut Wakil Ketua II DPRD Berau, Ahmad Rifai, pembangunan beberapa tahun lalu terkendala, akibat jebolnya bendungan yang ada di kampung tersebut.
Kemudian pada tahun 2020 kembali dianggarkan dengan anggaran mencapai Rp 4 miliar. Namun hingga saat ini tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.


“Jangan sampai jadi proyek mangkrak. Anggaran cukup besar masuk disitu,” tegasnya.


Disampaikan politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, kebutuhan air bersih menjadi kebutuhan dasar. Terlebih ada ratusan kepala keluarga (KK) yang mendiami kawasan kampung tersebut.


Dengan tegas Rifai meminta agar dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, serra Perumda Batiwakkal, bisa segera menemukan solusi dari permasalahan air bersih tersebut. Bahkan laporan yang ia terima masyarakat memanfaatkan air sungai dan tadah hujan untuk dipergunakan sehari-hari.


“Ini kan sejak 3 tahun lalu. Tapi belum ada solusinya,” katanya.


Dikatakannya, secara profesional pengelolaan sarana air bersih di Kampung Tabalar Ulu diserahkan ke Perumda Air Minum Batiwakkal dan pembiayaan disuppoort oleh pemerintah, namum hal tersebut terkendala sebab kurangnya sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan perawatan.
“Jangan selalu berbicara keuntungan. Tapi berpikir bagaimana melayani masyarakat,” ucapnya.


“Karena Perumda ini dibiayai oleh APBD murni, tidak ada bisnis dan Perumda Air Minum murni disubsidi oleh APBD,” tambahnya. (*)

No More Posts Available.

No more pages to load.