Abdul Waris Kritik Minimnya Fokus Pemkab Berau dalam Pengembangan Pariwisata

oleh -298 views
oleh

TANJUNG REDEB, Suara Rakyat Berau – Anggota DPRD Berau, Abdul Waris, mengkritik kurangnya fokus Pemerintah Kabupaten Berau dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Ia menilai, meskipun sektor ini mengalami peningkatan kunjungan wisatawan, namun hal tersebut lebih disebabkan oleh potensi alam yang indah dan peran aktif masyarakat lokal, bukan karena upaya serius pemerintah daerah.

“Kunjungan wisatawan memang meningkat, namun itu semua berkat alam yang luar biasa. Peran pemerintah dalam mengembangkan pariwisata masih sangat minim. Kami hanya bisa bersyukur bahwa alam kita memang memikat wisatawan,” kata Waris, dalam wawancara baru-baru ini.

Politikus Partai Demokrat ini mengungkapkan bahwa jika Pemerintah Kabupaten Berau ingin menarik lebih banyak wisatawan, maka pengembangan pariwisata harus menjadi perhatian utama.

Menurutnya, promosi pariwisata ke luar negeri bukanlah langkah yang cukup, melainkan perlu ada program terencana yang lebih mendalam, seperti yang dilakukan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mengembangkan destinasi wisata Labuan Bajo.

“Misalnya, pemerintah NTT sangat fokus mengembangkan Labuan Bajo, yang terbukti menarik wisatawan dalam jumlah besar. Salah satu kunci utama adalah penyelenggaraan even-even yang menarik pengunjung,” ujarnya.

Waris juga menyoroti anggaran untuk sektor pariwisata yang masih tergolong kecil, meskipun pariwisata merupakan salah satu program prioritas dalam agenda pembangunan daerah.

“Komitmen pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk pariwisata masih sangat rendah. Program pengembangan pariwisata ini seakan hanya sekadar retorika politik tanpa ada tindak lanjut yang jelas,” tegasnya.

Menurut Waris, pariwisata Berau sebenarnya sudah menjadi bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas baru, namun sampai saat ini hal itu belum terlihat implementasinya. Bahkan, tahun lalu, dana alokasi khusus (DAK) yang disiapkan oleh pemerintah pusat tidak dapat disalurkan karena tidak adanya masterplan yang jelas dari Pemkab Berau.

“Padahal, tahun lalu ada dana DAK yang disiapkan untuk Berau, tapi karena tidak ada masterplan, dana tersebut tidak bisa terserap. Tahun ini, baru ada dua destinasi yang diprioritaskan, yakni Derawan dan Maratua,” jelasnya.

Selain itu, Waris juga menyinggung mengenai lima destinasi wisata baru yang sedang dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau tahun ini. Meski mengapresiasi pengembangan destinasi-destinasi baru tersebut, Waris menekankan pentingnya untuk lebih fokus pada penyelenggaraan even-even yang dapat menarik wisatawan untuk berlama-lama di Berau.

“Indeks pariwisata tidak hanya dilihat dari jumlah kunjungan, tetapi juga dari lama tinggal wisatawan di Berau. Kalau hanya sekadar datang dan pergi, ekonomi kita tidak akan banyak terdampak. Oleh karena itu, penting untuk menyelenggarakan even-even yang membuat wisatawan betah,” pungkasnya.

Menurutnya, jika pemerintah daerah berkomitmen untuk mengembangkan sektor pariwisata secara maksimal, hal ini akan berdampak positif pada ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan menempatkan Berau sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
(Silfa/ADV).

No More Posts Available.

No more pages to load.