TANJUNG REDEB, SuaraBerau.com – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kabupaten Berau untuk mengembangkan Pulau Kakaban dan Maratua sebagai destinasi wisata premium mendapat sambutan positif dari DPRD Berau.
Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina, menyebut rencana tersebut sebagai langkah maju untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
Menurut Elita, dua pulau unggulan Berau itu sudah memiliki modal kuat untuk masuk dalam kategori wisata eksklusif. Keindahan alam bawah lautnya yang masih alami, pesona danau Kakaban dengan ubur-ubur tanpa sengat, serta keasrian lingkungan menjadi keunggulan yang sulit ditandingi daerah lain.
“Kakaban dan Maratua sudah dikenal hingga mancanegara. Jadi wajar kalau pemerintah ingin menaikkan statusnya menjadi destinasi premium. Kami di DPRD tentu sangat mendukung langkah tersebut”, ujarnya.
Namun ia menekankan, konsep wisata premium tidak hanya berfokus pada citra mewah atau promosi, melainkan harus disertai perencanaan matang dan komitmen menjaga kelestarian alam.
Peningkatan kualitas infrastruktur, pelayanan wisata, serta pengawasan lingkungan menjadi hal penting agar pengembangan berjalan berkelanjutan.
“Kita ingin wisata maju, tapi alam tetap lestari. Premium itu bukan berarti eksploitatif, melainkan memberi pengalaman berkualitas dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem”, jelasnya.
Elita juga menambahkan, keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kolaborasi seluruh pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat lokal, hingga pelaku usaha pariwisata. Ia berharap masyarakat sekitar dapat menjadi bagian dari pembangunan pariwisata, tidak hanya sebagai penonton.
“Masyarakat harus mendapat manfaat nyata, baik dalam bentuk lapangan kerja, usaha kecil, maupun peningkatan ekonomi lokal”, tambahnya.
Dengan potensi yang ada, Elita optimistis Pulau Kakaban dan Maratua bisa menjadi ikon wisata bahari kelas dunia dari Kalimantan Timur, sekaligus memperkuat posisi Berau sebagai destinasi unggulan di Indonesia Timur.
(Silfa/ADV).
