TANJUNG REDEB, Suara Rakyat Berau – Anggota DPRD Berau, Rahman, mempertanyakan pengelolaan jadwal maintenance yang dilakukan oleh pihak PLTU terkait dengan pemadaman listrik yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Pertanyaan tersebut ia ajukan dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh DPRD Berau bersama pihak PLTU dan PLN beberapa waktu lalu.
Rahman mengungkapkan kekesalannya terhadap alasan yang diberikan oleh PLTU terkait pemadaman yang terjadi, yang dinilai kurang masuk akal. Menurutnya, alasan serupa sering kali diutarakan setiap tahunnya, khususnya menjelang bulan Ramadhan. “Bertahun-tahun jadi masalah, harusnya ada solusi dong,” tegasnya.
Politikus ini menyoroti kerusakan pada beberapa mesin PLTU, seperti Roll 10 yang patah dan mesin Boiler yang sering mengalami kerusakan. Ia berpendapat bahwa seharusnya pihak PLTU memiliki stok suku cadang yang cukup untuk mengantisipasi kerusakan tersebut, terutama saat dilakukan maintenance.
“Harusnya pihak PLTU sendiri memiliki stok suku cadang sebagai persiapan saat perawatan dilakukan,” ujarnya.
Rahman juga membandingkan dengan pengelolaan mesin milik temannya yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan tanpa mengalami kerusakan serius.
“Mesin itu masih awet, bahkan selama perawatan pun tidak mengeluarkan dana yang besar. PLTU seharusnya bisa merawat mesin mereka dengan lebih baik, secara berkala dan terjadwal, agar kerusakan bisa diprediksi,” tambahnya.
Untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan, Rahman meminta agar DPRD turut dilibatkan dalam pengawasan jadwal maintenance mesin PLTU.
“Tugas pokok DPRD adalah pengawasan, jadi agar masalah ini tidak terulang, kami akan ikut mengawasi proses maintenance mesin PLTU ke depannya,” pungkasnya.
Dengan adanya pengawasan lebih ketat dari DPRD, diharapkan permasalahan pemadaman listrik yang sering terjadi menjelang bulan Ramadhan ini dapat diminimalisir, dan kualitas pelayanan listrik di Berau semakin baik ke depannya.
(Silfa/ADV).
